- merasa kerdil di depan kaabah. jadi selama ini mungkin dia tidak merasa kerdil di depan Allah, mungkin dia rasa hebat, gagah dan bangga. hehe, jauh dari Kaabah barangkali.
- mengharapkan ribuan malah jutaan pahala, sedangkan urusan pahala dan dosa ini semua urusan Allah SWT. just ikhlaskan jak lah kerana Allah SWT.
- meletakkan Allah SWT pada sesuatu tempat... sedangkan Allah itu tidak bertempat, di mana-mana sifatnya malah terlalu hampir dengan diri kita sebenarnya. sama ada kita memahami atau tidak sebenarnya
- aku membayangkan kalau kaabah itu tiada ( mungkin di renovate kah...di perbaiki kah selama berbulan2) maka cutilah orang mengerjakan umrah dan haji... malah solat pun extend barangkali. kenapa, sebab hanya merasa kerdil dan mengharapkan jutaan pahala di depan ka'abah. malah senyap sunyi ekonomi orang2 Mekah masa itu. kesian tok arab
bila kalam bicara...
bersembang dengan seorang sahabat yang memang kawan bergila2 aku... gila ( tapi x melampau), tak masuk akal langsung bahasa dan gurauan. kalau ada kawan-kawan lain nak join sekali memang tak faham bahasa yang kami gunakan... sahabat bertanya dengan aku " Kau Takut Allah tak?, tetiba kawan yang satu menyampuk, gila engkao, soalan... perghhh... Siapa tak takut Allah... Maha Kuasa, malah Maha Segalanya. Dipulang balik soalan kepada empunya soalan, engkao takut dok? dalam hilai tawa memulang balik paku buah keras.... dengan tenag sahabat menjawab... sikit aku tak takut dengan Allah SWT. semua diam terpaku.... sesat atau gilakah sang kawan ni....Sahabat dengan tenang, ketawa perlahan sambil berkata " kita ni sesat dalam pemikiran akal yang terbatas" sedari kecil kita dimomokan dengan doktrin ketakutan dan bukan kasih sayang kepada Pencipta. setiap hari kita menyebut dalam kalam basmallah... dengan nama Allah yang maha pengasih dan Penyayang... tiada pernah dilafazkan dengan nama Allah yang perlu ditakuti. Sesungguhnya Allah itu Maha Pengasih, Penyanyang dan Pengampun. Dalam Asma Al-Husna semua terpampang sifat-sifat Allah yang baik. Cuma kesesatan akal yang terbatas menjadikan kita makhlukNya yang sentiasa terpengaruh dengan Doktrin Ketakutan. Seharusnya kita melekatkan rasa kasih,sayang dan cinta kepadaNya bukan takut kepadaNya. seolah-olah Allah itu Maha Penghukum sifatNya.. MasyAllah... wajarlah kalau kita katakan generasi ketakutan yang ada masa kini semakin DERHAKA kepada Allah SWT. Tiada balasan langsung kepada setiap kesalahan dan dosa yang dilakukan baik secara sembunyi atau terang2an... Akhirnya ketakutan kepada azab menjadi gurauan... ahhh... tiada apa pun kalau aku lakukan dosa itu atau ini... Alangkah baiknya dan berhikmahnya kalau kita tukarkan minda ketakutan itu kepada kasih sayang dan cinta kepadaNya... mcm selalu kita lakukan masa kecil2 dahulu, "aku tak nak buat lah kalau perangai macam tu... nanti mak ayah tahu, malu dia orang kan... aku sayang mak ayah aku, tak nak malukan mereka... MasyAllah... sesama makhluk pun, dengan kalimah kasih sayang dan cinta kita menjauhi dosa apatah lagi kalau kita mengabdikan diri dan kita tenggelam dan fana dalam Kasih, Sayang dan Cinta kepada Allah SWT dan kita sentiasa mengharapkan kasih, sayang dan cintaNya... perlukan kita takut kepada Allah atau kita mencintai, menyayangi dan mengasihiNya agar kita terhindar dari dosa... Amar mahruf nahi Mungkar.. Sesungguhnya kasih sayang Allah sentiasa mendahului murkaNya....dengan selamba sahabat berdiri, jom Allah dah memanggil... Ya Rabb ampunilah aku... tiada dayaku selain dari bantuan dan rahmatMu ya Allah. Semoga Allah memberi petunjuk dan hidayahNya.
...... kepada pembaca, mohon betulkan kalau ana tersilap...
Dengan NamaMu Ya Rabb... Makhluk dari air yang hina, sanggup merendah diri pada insan. Pada Tuhan usahlah BANGGA dengan amalmu dan harta yang diamanahkan. Setiap titipan amanah ada tanggungjawab yang perlu dilunaskan, sebelum kembali harus segalanya selesai. Memulangkan segala amanah yang mana datang telanjang akhirnya kembali telanjang.. Sudahlah fakir hina dina, BONGKAK lagi. Bukalah jubah kesombongan dan tanggalkan selendang ANGKUH. Sedangkan menghadapNya dalam hina dina...
Kekadang langsung kita tidak terfikir dalam diam kita ini ibarat semut hitam yang merayap di waktu malam pekat gelita di atas batu hitam... semuanya perlu kita sedar dalam rendah diri pada khaliq... semuanya milikNya... apa yang ada untuk kita sebagai makhluk ilusi selain niat, usaha dan tawaqal kepadaNya. Akhirnya semua balik kepadaNya. Haruskah kita BANGGA, BONGKAK DAN ANGKUH. sedangkan semua itu pakaian syaitan laknattullah, Ampunkan aku ya Allah...
terasa kaku jari jemari ini menari di atas keyboard, sebab terlalu lama tidak memuntahkan sebarang idea ke kalam bicara... atau terasa lama sudah tidak mengasah mempertajamkan minda dan pena bagi perkongsian dan santapan minda. Ini semua rezeki dari Allah SWT... menulis ini bukan semua orang bisa menjelmakan menjadi sesuatu yang bisa dimengerti atau difahami oleh audien. Insyallah, selepas ini atas dasar tuntutan pengisian jiwa dan perkongsian rasa, mudah2an blog ini tidak akan sepi lagi.Mudah2an jiwa terisi dengan kalimah Allah setiap detik